Sosial media

SINGKONG CEBOL

Renyah di luar empuk di dalam.

Read more
image01

SINGKONG CEBOL

Disukai semuanya dari anak-anak hingga orang tua.

Read more
image01

SINGKONG CEBOL

Silahkan gabung menjadi mitra kami.

Read more
image01

SINGKONG CEBOL

Cocok untuk segala suasana terutama pada saat lapar.

Read more
image01

Rabu, 08 Oktober 2014

KONGSI DALAM BISNIS



Kongsi adalah membuat usaha ramai-ramai. Tapi usaha yang dibangun oleh 2 orang juga bisa disebut kongsi. Kongsi dalam bisnis memang cara jitu sebagai upaya optimalisasi dalam membangun bisnis. Dari segi modal dengan cara ini akan memperingan masing-masing dari anggota kongsi. Dari segi tenaga kerja mungkin bisa lebih efisien karena bisa dikerjakan bareng-bareng juga dengan pembagian kerja proporsional sesuai kesepakatan. Dari segi pemecahan masalah mungkin akan lebih mudah diatasi karena akan banyak ide bermunculan. Seperti konsep 'sinergitas' yaitu 1 ditambah 1 hasilnya tidak sama dengan 1 tetapi lebih dari 1. Dalam kongsi juga akan berlaku hukum tersebut. Misalnya 4 orang melakukan kongsi maka kekuatan sistem usaha mereka tidak hanya 4 tetapi lebih dari 4. Kongsi bisnis tidak hanya bisa dilakukan oleh beberapa orang saja. Kongsi bisa dilakukan oleh banyak sekali jumlahnya. Seperti yang diupayakan oleh ustadz Yusuf Mansur yaitu ingin membuat hotel untuk para caloh haji. Dana yang dibutuhkan sangat banyak sehingga usaha tersebut diusung dengan cara mengajak kepada siapapun untuk berinvestasi 10 juta rupiah sekaligus menjadi pemilik hotel tersebut. Bayangkan berapa orang yang akan menjadi pemiliknya. Saya sendiri tidak tahu.. tanyakan sendiri sama beliau. Kalau saya menyimpulkan usaha kongsi adalah salah satu alternatif seseorang untuk menjadi entrepreneur.
     Alangkah tidak adil jika saya hanya menampilkan kelebihan dalam kongsi. Kongsi juga mempunyai kelemahan. Seperti pengantin baru, pada saat bulan madu yang dirasakan adalah enaknya saja. Tetapi dengan berjalanya kehidupan rumah tangga mulai ada masalah. Jelek-jeleknya kelihatan. Ada keluarga yang mampu menyelesaikan masalah tapi ada yang tidak bisa dan berakibat pada perceraian. Contoh lain adalah kepala daerah. Pada awal kepemimpinan, kepala daerah dan wakilnya sangat yakin akan kompak dalam memimpin daerahnya tetapi setelah sekian lama mereka berhubungan kerja mulai menemukan ketidakcocokan sehingga pada periode berikutnya mereka bersaing dalam bursa pencalonan kepala daerah baru. Dalam konsi usaha juga bisa terjadi seperti itu. Diawal usaha hubungan antar pemilik usaha (anggota kongsi) sangat harmonis. Apalagi jika omzet yang diraih sangat bagus. Tetapi dengan berjalannya waktu terkadang mulai tidak harmonis. Terjadi perbedaan pendapat, pembagian kerja yang menurut masing-masing tidak proporsional, atau pembagian keuntungan yang dirasa tidak adil. Hal ini bahaya , karena bisa menimbulkan kehancuran usaha itu sendiri. Bisasanya jika tidak terselesaikan mereka bercerai dan membagi aset mereka dan berjalan sendiri-sendiri dengan mendirikan usaha yang sama dengan bendera yang berbeda-beda. Akhirnya mereka menjadi kubu yang saling bersaing. Capek deh... kalo seperti ini.
Untuk itu Anda perlu memilih salah satu. Membuat usaha dengan cara kongsi atau tidak. Jika Anda memilih kongsi maka yang perlu disiapkan adalah sebagai berikut :
1. Tentukan visi bersama. Visi meliputi visi pribadi dan visi usaha. Visi usaha sebaiknya di tulis dalam SOP (Standart Prosedur Operasional).
2. Kalau usaha sudah berjalan dan terjadi masalah segera diselesaikan.
3. Saling menghargai pendapat antara satu dengan yang lain.
4. Pembagian kerja harus adil dan disepakati bersama.
5. Pembagian hasil harus dilaksanakan sesuai kesepakatan.
     Demikian sekelumit tentang kongsi bisnis. Semoga bermanfaat. Sobat, bisa menambahkan via coment kalau punya pengalaman bisnis kongsi.

By : Hendi Prakoso
Ditulis dari Lereng Gunung Sindoro
tanggal 1 Oktober 2013

SUMBER PELUANG BISA DARI MANA SAJA

Berwirausaha memang tidak ada matinya. Orang selalu membutuhkan makanan setiap hari. Tetapi walaupun setiap hari kita membutuhkan makanan tidak semua makanan  kita konsumsi semuanya. Makanan yang kita konsumsi selalu terbatas. Sesuatu yang membatasinya adalah kapasitas perut, selera, standart gizi, dan sebagainya. Dalam berwirausaha makanan tentunya kita harus jeli dalam menangkap peluang. Peluang tergantung pada kebutuhan dan keinginan manusia. Kebutuhan adalah sesuatu yang wajib ada. Keinginan adalah kebutuhan sekunder. Keinginan biasanya muncul akibat dari selera seseorang. Baik kebutuhan dan keinginan akan berpotensi untuk menjadi sebuah peluang bagi seorang pebisnis. Makanan adalah jargon utama dalam mengundang selera manusia untuk mengkonsumsinya. Kita bisa lihat di sekitar kita seberapa banyak orang berjualan makanan? Mulai dari kaki lima sampai restoran, makanan dijual dengan berbagai bentuk dan cita rasa. Atau dengan kata lain adalah kreatifitas. Kreatifitas akan muncul dalam diri seseorang jika orang tersebut selalu mengamati, berfikir, dan berpengalaman.  Selanjutnya, bagaimana membuat sesuatu yang kita amati dan kita alami selama ini menjadi sebuah peluang? Tentu itu membutuhkan proses yang panjang. Peluang tewujud manakala sebuah rancangan bisnis terbukti sukses membuahkan sebuah profit. Biasanya seorang bisa sukses setelah melalui kegagalan-kegagalan. Kegagalan akan membuat orang tersebut merubah pola bisnisnya sehingga menjadi sebuah keberhasilan. Proses tersebut sekaligus menjadi seleksi bagi orang yang ingin sukses berwirausaha.
Kembali kepada wirausaha makakan. Selain produk kebutuhan pokok seperti 4 sehat lima sempurna, makanan kreatif seperti cemilan juga terbukti banyak yang sukses dan mengantarkan pelakunya menjadi berpenghasilan tinggi. Para franchishor cemilan sudah banyak yang membuktikannya. Para pedagang kaki lima yang hanya mempunyai 1 atau 2 gerobak juga tidak bisa kita anggap remeh. Coba Anda teliti pedagang martabak di dekat rumah Anda. Tanya berapa omzetnya? Rata-rata 40 martabak terjual setiap hari. Kalau harga martabak rata-rata Rp.12.000,- maka omzetnya adalah Rp.480.000,-. Dikalikan 1 bulan adalah Rp.14.400.000,-. Jika tingkat keuntungannya 40% maka profit yang diperoleh adalah Rp.5.760.000,-. Wooow..fanatastis bukan? Hasilnya melebihi gaji pegawai negeri gol III A. Itu bisa berlaku untuk pedagang produk cemilan lain. Tentunya para pedagang itu tidak sekonyong-konyong bisa berhasil. Mereka sudah punya kemampuan dan pengalaman cukup untuk berani terjun berjualan. Tidak sedikit juga mereka gagal. Jika kegagalan pernah kita alami apakah kita kapok atau lanjut terus untuk berdagang? Itu semua tergantung menttal kita. Jika kita berhenti maka selesailah impian kita untuk menjadi pengusaha sukses. Jika kita belajar dari kegagalan dan berlanjut terus usaha dagangnya, maka insya Allah kita akan menjadi pengusaha sukses.
Banyak orang sukses menempuh titik sukses dengan cara yang berbeda-beda. Ada yang cepat adal yang lambat. Ada yang dengan cara sendiri atau dengan cara orang lain. Dengan cara orang lain biasanya mereka bergabung dengan sistem fanchise. Cara ini memungkinkan orang untuk lebih cebat memulai usahanya. Karena sistem yang dijalankan hanya menduplikasi sistem yang telah sukses. Untuk franchise biasanya biayanya lebih mahal karena franchisor biasanya memberlakukan franchise fee diawal investasinya. Pemerintahpun memberlakukan peraturannya lebih ketat terkait dengan usaha franchise. Bagi yang bermodal kecil jangan berkecil hati ya.. karena banya pengusaha yang memberikan tawaran kerjasama kemitraan dengan modal kecil. Mungkin tawaran tersebut  bukan tawaran sebagaimana kerjasama franchise tertapi kemitraan yang hanya berbentuk BO (business oportunity) atau peluang usaha. Peluang usaha muncul karena keyakinan  yang tinggi bahwa usahanya akan sukses. Asal kedua belah pihak saling memahami dan punya komitmen bersama saya kira kerjasama ini sah dan tidak melanggar hukum. Kecuali jika salah satu diantaranya mempunyai i'tikad tidak baik. Untuk itu dialog-dialog harus dilakukan sampai tuntas sebelum kerjasama dilakukan.
Demikian artikel ini kami tulis. Semoga bermanfaat...
Ditulis Hendi Prakoso
Hari Senin tanggal 1 Oktober 2013
dari Lereng Gunung Sindoro.

Selasa, 19 Agustus 2014

SELAYANG PANDANG SINGKONG CEBOL

Singkong cebol merupakan produk baru makanan berbahan baku ketela pohon atau singkong. Ketela pohon di setiap daerah mempunya nama yang berbeda-beda. Di Jawa Tengah saja ada beberapa sebutan nama ketela pohon. Di Solo Raya banyak yang menyebut Pohong. Di daerah Kedu banyak yang menyebut Jendal. Ada juga yang menyebut Bodin di daerah Wonosobo. Di Jawa Barat ketela pohon disebut dengan nama Sampeu. Daerah lain di seluruh Indonesia pasti sangat banyak untuk menyebut komoditas yang satu ini. Terlepas dari banyaknya nama, komoditas ini bisa diolah menjadi berbagai makanan yang enak dan tidak kalah dengan produk dengan bahan dasar terigu.
Kembali kita bicara Singkong Cebol. Sebelumnya mari kita lihat penampakan singkong cebol.

Singkong Cebol

Kemasan Singkong Cebol

   
Rame-rame menikmati singkong cebol
Singkong cebol diambil dari bebtuknya yaitu dipotong pendek-pendek. Biasanya produk singkong dipotong memanjang. Kali ini singkong cebol hadir dengan kesan baru dengan bentuk yang pendek. Kesan baru itu disertai sensasi rasa yang baru pula. Singkong Cebol mempunyai 3 pilihan menu yaitu : Tidak pedas, Pedas, dan Super Pedas.Untuk anak-anak biasanya memilih menu yang tidak pedas. Untuk menu Pedas rasaya nikmat dan menjadi favorit sampe saat ini. Untuk yang suka tantangan maka boleh memilih menu yang ketiga yaitu super pedas. Dijamin lidah Anda akan kebakar. Udaaah.. nggak usah banyak mikir segera beli dan rasakan sensasinya...