KONGSI DALAM BISNIS
Kongsi adalah membuat usaha
ramai-ramai. Tapi usaha yang dibangun oleh 2 orang juga bisa disebut kongsi.
Kongsi dalam bisnis memang cara jitu sebagai upaya optimalisasi dalam membangun
bisnis. Dari segi modal dengan cara ini akan memperingan masing-masing dari
anggota kongsi. Dari segi tenaga kerja mungkin bisa lebih efisien karena bisa
dikerjakan bareng-bareng juga dengan pembagian kerja proporsional sesuai
kesepakatan. Dari segi pemecahan masalah mungkin akan lebih mudah diatasi
karena akan banyak ide bermunculan. Seperti konsep 'sinergitas' yaitu 1
ditambah 1 hasilnya tidak sama dengan 1 tetapi lebih dari 1. Dalam kongsi juga
akan berlaku hukum tersebut. Misalnya 4 orang melakukan kongsi maka kekuatan
sistem usaha mereka tidak hanya 4 tetapi lebih dari 4. Kongsi bisnis tidak
hanya bisa dilakukan oleh beberapa orang saja. Kongsi bisa dilakukan oleh
banyak sekali jumlahnya. Seperti yang diupayakan oleh ustadz Yusuf Mansur yaitu
ingin membuat hotel untuk para caloh haji. Dana yang dibutuhkan sangat banyak sehingga
usaha tersebut diusung dengan cara mengajak kepada siapapun untuk berinvestasi
10 juta rupiah sekaligus menjadi pemilik hotel tersebut. Bayangkan berapa orang
yang akan menjadi pemiliknya. Saya sendiri tidak tahu.. tanyakan sendiri sama
beliau. Kalau saya menyimpulkan usaha kongsi adalah salah satu alternatif
seseorang untuk menjadi entrepreneur.
Alangkah tidak adil jika
saya hanya menampilkan kelebihan dalam kongsi. Kongsi juga mempunyai kelemahan.
Seperti pengantin baru, pada saat bulan madu yang dirasakan adalah enaknya
saja. Tetapi dengan berjalanya kehidupan rumah tangga mulai ada masalah.
Jelek-jeleknya kelihatan. Ada keluarga yang mampu menyelesaikan masalah tapi
ada yang tidak bisa dan berakibat pada perceraian. Contoh lain adalah kepala
daerah. Pada awal kepemimpinan, kepala daerah dan wakilnya sangat yakin akan
kompak dalam memimpin daerahnya tetapi setelah sekian lama mereka berhubungan
kerja mulai menemukan ketidakcocokan sehingga pada periode berikutnya mereka
bersaing dalam bursa pencalonan kepala daerah baru. Dalam konsi usaha juga bisa
terjadi seperti itu. Diawal usaha hubungan antar pemilik usaha (anggota kongsi)
sangat harmonis. Apalagi jika omzet yang diraih sangat bagus. Tetapi dengan
berjalannya waktu terkadang mulai tidak harmonis. Terjadi perbedaan pendapat,
pembagian kerja yang menurut masing-masing tidak proporsional, atau pembagian
keuntungan yang dirasa tidak adil. Hal ini bahaya , karena bisa menimbulkan
kehancuran usaha itu sendiri. Bisasanya jika tidak terselesaikan mereka
bercerai dan membagi aset mereka dan berjalan sendiri-sendiri dengan mendirikan
usaha yang sama dengan bendera yang berbeda-beda. Akhirnya mereka menjadi kubu
yang saling bersaing. Capek deh... kalo seperti ini.
Untuk itu Anda perlu memilih salah satu. Membuat
usaha dengan cara kongsi atau tidak. Jika Anda memilih kongsi maka yang perlu
disiapkan adalah sebagai berikut :
1. Tentukan visi bersama. Visi meliputi visi
pribadi dan visi usaha. Visi usaha sebaiknya di tulis dalam SOP (Standart
Prosedur Operasional).
2. Kalau usaha sudah berjalan dan terjadi
masalah segera diselesaikan.
3. Saling menghargai pendapat antara satu dengan
yang lain.
4. Pembagian kerja harus adil dan disepakati
bersama.
5. Pembagian hasil harus dilaksanakan sesuai kesepakatan.
Demikian sekelumit tentang
kongsi bisnis. Semoga bermanfaat. Sobat, bisa menambahkan via coment kalau
punya pengalaman bisnis kongsi.
By : Hendi Prakoso
Ditulis dari Lereng Gunung Sindoro
tanggal 1 Oktober 2013
By : Hendi Prakoso
Ditulis dari Lereng Gunung Sindoro
tanggal 1 Oktober 2013